Kamis, 16 Januari 2014

Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan

Tugas UAS
MATAKULIAH
Perencanaan Pembangunan Wilayah Pedesaan
SEMESTER III



Disusun oleh :
ARIFSON YONDANG
NIREM : 05. 1. 4. 12. 0370

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM  PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2014



A.    Langkah-langkah perencanaan pembangunan wilayah pedesaan
Pengenalan wilayah perencaan meliputi
-          Mengetahui wilayah profil wilayah tesebut
-          Memahami kebijakan pembangunan yang ada
-          Mamahami kultur budaya
-          Masalah dan partisipatif masyarakatnya
-          Penentuan hasil analisis meliputi prioritas masalah, potensi dan sasaran program.
Langkah –langkah penyusunan perencanaan pembangunan wilayah pedesaan
1.      Peta digital
Memotret kondisi fisik menggunakan bantuan satelit dengan seperangkat modem internet dan komputer dengan menggunakan fasilitas  google earth.
2.      Foto mapping
Merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memetakan potensi dan masalah, suatu wilayah perencaan . alat yang digunakan berupa hasil foto dari peta digital atau peta desa. Untuk dapat memetakan suatu wilayah potensi masalah perencana harus bersama informan yang memahami wilayah misal toloh masyarakat, sesepuh atau kepala dusun atau desa. Didalam kegiatan foto mapping sekaligus dapat melakukan analisis 150 line yaitu untuk mengetahui jarak terdekat suatu tempat-tempat penting dengan tujuan untuk mengetahui kesempatan pelayanan.
3.      Transek wilayah
Yang dilakukan adalah perencana dan informan yang menguasai/mengenal wilayah berjalan dengan rute awal sampai akhir,  dengan membagi rute yang dianggap telah mewakili seluruh wilayah perencanaan. Dari perolehan data transek adalah topografi, iklim, profil tanah, jenis sumber daya yang ada, permasalan dan potensi pengembangannya.
Fungsi analisis transek adalah meminimalisir alokasi pembangunan dan pertimbangan perencanaan.
4.      Evaluasi lahan
Perolehan data setelah melakukan transek yang meliputi kelerengan, kualitas air, tekstur tanah, kedalaman tanah kemudian dibuat dalam bentuk matrik evaluasi lahan.
5.      Daya dukung lahan CCR
Untuk mengetahui daya dukung kemanpuan suatu wilayah dengan data yang perlu diketahui ialah jumlah total area lahan pertanian, karena rerata lahan tiap petani, frekwensi panen pertahun, jumlah kepala keluarga, prosentase jumlah penduduk yang tinggal. Untuk mengetahui data tersebut dapat mengacu pada monografi desa atau programa penyuluhan
Perhitungan CCR sebagai berikut :
CCR=(Axr)/(HxhxF)
Keterangan :
CCR = kemampuan daya dukung lahan
A = jumlah total area lahan pertanian
R = frekwensi panen lahan pertahun
H = Jumlah Kepala keluarga
H = prosentase jumlah penduduk yang tinggal
F = rerata kepemilikan lahan tiap petani
Indikator hasil perhitungan
CCR < 1 = daya dukung lahan tidak memenuhi masyarakat diwilayah tersebut.
CCR > 1 = daya dukung mencukupi masyarakat diwilayah tersebut, dan ada peluang pertambahan penduduk.
CCR = 1 =daya dukung cukup untuk masyarakt diwilayah tersebut dan tidak mempu jika  ada pertambahan penduduk.
6.      Kotak 9 dengan tujuan mengkaji kemampuan memproduksi dan stabilitas produksi
Langkah-langkah yang dikerjakan
-          Pengumpulan data produksi dan luas panen suatu wilayah secara time series (tersusun dari tahun ketahun)
-          Perhitungan prosuktif itas yaitu produksi dibagi luas panen
-          Perhitunagan oefisien variasi  (OV)
-          Masukan hasil kekotak ajaib/kotak 9
7.      Analisis fungsi berkaitan dengan kegiatan pertanian
Untuk mengetahui keberfugsian kelembagaan yang ada diwilayah perencaan karena mempengaruhi kelancaran pelayanan masyarakat. Langkah yang dilakukan adalah membuat matrik analisis fungsi kemudahan identifikasai potensi dan masalah.
8.      Analisis pembagian lokasi (LQA)
Untuk mengetahui gambaran umum kemampuan sektor-sektor pembanguan. Metode yang dilakukan adalah dengan membandingkan kemampuan sektor pembangunan wilayah tesebut dengan kondisi sektor pembanguan yang lebih luas.
Langkah yang dilakukan.
Lqi = (Si/Ni)/(S/N)
Keterangan
Si = jumlah tenaga kerja disektor wilayah desa
S = jumlah tenaga kerja keseluruhan diwilayah kecamatan
Ni = jumlah tenaga kerja diwilayah kabupaten. (sektor)
N = jumlah tenaga kerja keseluruhan dikabupaten
Indikator
LQ > 1 = kegiatan disektor tersebut dari jumlah tenaga kerja mampu potensi export.
LQ < 1 = kecenderungan sektor tersebut tidak impor dari kabupaten lain karena mengembangakn hasil.
LQ = 1 = kesemimbangan antar produk yang dihasilkan dan kebutuhan disektor tersebut.
9.      Analisis partisipatif
Untuk mengetahui kepentingan, kekwahtiran, konflik, potensi, kelemahan, dan implikasi dari semua kelompok yang ada juga analisis ini adalah analisis swot.
10.  Merekap semua potensi dan masalah (dari semua kriteria diatas)
langkah membuat matrik potensi dan masalah untuk memudahkan manganalisis secara keseluruhan.
11.  Analasis kebijakan
Melakukan identifiksi kebijakan pembanguan diwilayah perencanaan.
Langkah membuat matrik untuk menginventarisasi hasil identifikasi kebijakan pembanguan yang ada.
12.  Menyusun pohon masalah
Dari rekapan masalah diatas , kemudahan dibuat pohon masalah. Tujuan untuk mempermudah perencaan/perencana untuk menganalisis perencanaan berupa perumusan program dan kebijakan.
13.  Matriks pilihan program
Tujuannya untuk memprioritaskan dari beberapa program terpilih
14.  Alur keterkaitan
Membentuk alur keterkaitan dari tiap pragrama yang direncanakan agar maksud, hasil kerja, dan kebijakan sehingga pelaksanaan jelas sesuai tupoksinya.
15.  Matriks rencana kerja logis program
Langkah menyusun deskripsi tiap program meliputi indikator obyektif, sumber pembuktian, dan asumsi.
Tujuannya untuk bahan evaluasi tercapainya pelaksaan program
16.  Perumusan perencanaan
Didalam penyusunan perumusan perencanaan disusun secara sistematika komitmenb sebagai berikut
I.                   PENDAHULUAN
a.       Latar belakang
b.      Maksud dan tujuan
II.                MASALAH, POTENSI, KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
a.       Masalah hambatan pembangunan
b.      Potensi pembangunan
c.       Kebutuhan pembangunan
III.             SKENARIO PEMBANGUNAN
a.      Arah kebijakan (visi misi)
b.      Kebijakan
c.       Program
d.      Periode program
IV.             PENUTUP
a.       Saran rekomendasi
b.      Harapan




B.     Perumusan dari data pohon masalah  ( dari data diatas )
1.      Perumusan Kebijakan dan Program

KEBIJAKAN
PROGRAM
Peningkatan pangan dan usaha menuju export pangan
1.      Pengolahan lahan
2.      Pengolahan sarana prasarana
3.      Intensifikasi usaha tani
2.      Matriks pilhan program
Program kriteria
Pengolahan sarana prasarana
Pengolahan lahan
Intensifikasi usaha tani
Keterbatasan sumber daya
Prinsip pembangunan
Pengembangan potensi wilayah
Peningkatan pendapatan
kesinambungan
3
5
3
4
4
5
5
5
4
5
4
3
5
4
4
Jumlah
19
24
20

Urutan prioritas program berdasarkan jumlah nilai adalah :
¾    Pengolahan lahan
¾    Intensifikasi usaha tani
¾    Pengolahan sarana prasarana

3.      Alur keterkaitan Program
a.       Program Pengolahan Lahan

b.       Program  Intensifikasi Usaha Tani


c.       Program Pengelolaan Sarana Prasarana

.C Kerangka Kerja Logis
1.      Matriks Kerangka kerja logis

Program Pengelolaan lahan
Diskripsi
Indikator Obyektif
Sumber Pembuktian
Asumsi
Tujuan Pembangunan SDA
Pengembangan
Uji Lapang
Bencana alam tidak terjadi
Sasaran Program
Pertambahan pembangunan
Uji Lapang
Sumber air tetap ada
Hasil-hasil kerja
Tindakan Konservasi
Uji lapang
Swadaya masyarakat tani
Kegiatan untuk mencapai hasil
Pendampingan oleh lembaga penelitian
Uji lapang
Masyarakat sanggup melakukan
2.      Matriks kerangka kerja logis
Intensifikasi usaha tani
Diskripsi
Indikator Obyektif
Sumber Pembuktian
Asumsi
Tujuan Pembangunan SDA
Indeks pendapatan meningkat
Meningkatnya kesejahteraan Peani
Adanya kreatifitas Petani
Sasaran Program
Pertambahan pembangunan untuk teknik usaha tani Tajarwo dan SRI
Uji lapang
Lahan mendukung
Hasil-hasil kerja
Ketahanan Produksi Pangan
Uji lapang
Bila tidak terjadi Alih fungsi lahan
Kegiatan untuk mencapai hasil
Penyuluhan, Pendampingan dan penerapan teknik Tajarwo dan SRI
Uji lapang
Peran Aktif semua pihak
3.      Matriks kerangka kerja logis
Program Pengelolaan Sarana Prasarana
Diskripsi
Indikator Obyektif
Sumber Pembuktian
Asumsi
Tujuan Pembangunan SDA
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat
Uji lapang
Bila tidak terjadi kekeringan
Sasaran Program
Saluran irigasi dan PDAM
Uji lapang
Debit air mencukupi
Hasil-hasil kerja
Pembangunan irigasi dan jaringan Pipa PDAM
Uji lapang
Tidak terjadi bencana alam
Kegiatan untuk mencapai hasil
Terfasilitasi sumber dana dan tenaga kerja
Uji lapang
Masyarakat sanggup melakukan sampai pada tingkat swadaya bila diperlukan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar