Tugas UAS
MATAKULIAH
Perencanaan
Pembangunan Wilayah Pedesaan
SEMESTER III
Disusun
oleh :
ARIFSON YONDANG
NIREM : 05. 1. 4. 12.
0370
KEMENTERIAN
PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI
PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN DI YOGYAKARTA
TAHUN 2014
A.
Langkah-langkah
perencanaan pembangunan wilayah pedesaan
Pengenalan wilayah
perencaan meliputi
-
Mengetahui wilayah profil wilayah
tesebut
-
Memahami kebijakan pembangunan yang ada
-
Mamahami kultur budaya
-
Masalah dan partisipatif masyarakatnya
-
Penentuan hasil analisis meliputi
prioritas masalah, potensi dan sasaran program.
Langkah –langkah
penyusunan perencanaan pembangunan wilayah pedesaan
1.
Peta digital
Memotret
kondisi fisik menggunakan bantuan satelit dengan seperangkat modem internet dan
komputer dengan menggunakan fasilitas
google earth.
2.
Foto mapping
Merupakan
suatu teknik yang digunakan untuk memetakan potensi dan masalah, suatu wilayah
perencaan . alat yang digunakan berupa hasil foto dari peta digital atau peta
desa. Untuk dapat memetakan suatu wilayah potensi masalah perencana harus
bersama informan yang memahami wilayah misal toloh masyarakat, sesepuh atau
kepala dusun atau desa. Didalam kegiatan foto mapping sekaligus dapat melakukan
analisis 150 line yaitu untuk mengetahui jarak terdekat suatu tempat-tempat
penting dengan tujuan untuk mengetahui kesempatan pelayanan.
3.
Transek wilayah
Yang
dilakukan adalah perencana dan informan yang menguasai/mengenal wilayah
berjalan dengan rute awal sampai akhir,
dengan membagi rute yang dianggap telah mewakili seluruh wilayah
perencanaan. Dari perolehan data transek adalah topografi, iklim, profil tanah,
jenis sumber daya yang ada, permasalan dan potensi pengembangannya.
Fungsi
analisis transek adalah meminimalisir alokasi pembangunan dan pertimbangan
perencanaan.
4.
Evaluasi lahan
Perolehan
data setelah melakukan transek yang meliputi kelerengan, kualitas air, tekstur
tanah, kedalaman tanah kemudian dibuat dalam bentuk matrik evaluasi lahan.
5.
Daya dukung lahan CCR
Untuk
mengetahui daya dukung kemanpuan suatu wilayah dengan data yang perlu diketahui
ialah jumlah total area lahan pertanian, karena rerata lahan tiap petani,
frekwensi panen pertahun, jumlah kepala keluarga, prosentase jumlah penduduk
yang tinggal. Untuk mengetahui data tersebut dapat mengacu pada monografi desa
atau programa penyuluhan
Perhitungan
CCR sebagai berikut :
CCR=(Axr)/(HxhxF)
Keterangan
:
CCR
= kemampuan daya dukung lahan
A
= jumlah total area lahan pertanian
R
= frekwensi panen lahan pertahun
H
= Jumlah Kepala keluarga
H
= prosentase jumlah penduduk yang tinggal
F
= rerata kepemilikan lahan tiap petani
Indikator
hasil perhitungan
CCR
< 1 = daya dukung lahan tidak memenuhi masyarakat diwilayah tersebut.
CCR
> 1 = daya dukung mencukupi masyarakat diwilayah tersebut, dan ada peluang
pertambahan penduduk.
CCR
= 1 =daya dukung cukup untuk masyarakt diwilayah tersebut dan tidak mempu
jika ada pertambahan penduduk.
6.
Kotak 9 dengan tujuan mengkaji kemampuan
memproduksi dan stabilitas produksi
Langkah-langkah
yang dikerjakan
-
Pengumpulan data produksi dan luas panen
suatu wilayah secara time series (tersusun dari tahun ketahun)
-
Perhitungan prosuktif itas yaitu
produksi dibagi luas panen
-
Perhitunagan oefisien variasi (OV)
-
Masukan hasil kekotak ajaib/kotak 9
7.
Analisis fungsi berkaitan dengan
kegiatan pertanian
Untuk
mengetahui keberfugsian kelembagaan yang ada diwilayah perencaan karena
mempengaruhi kelancaran pelayanan masyarakat. Langkah yang dilakukan adalah
membuat matrik analisis fungsi kemudahan identifikasai potensi dan masalah.
8.
Analisis pembagian lokasi (LQA)
Untuk
mengetahui gambaran umum kemampuan sektor-sektor pembanguan. Metode yang
dilakukan adalah dengan membandingkan kemampuan sektor pembangunan wilayah
tesebut dengan kondisi sektor pembanguan yang lebih luas.
Langkah
yang dilakukan.
Lqi
= (Si/Ni)/(S/N)
Keterangan
Si
= jumlah tenaga kerja disektor wilayah desa
S
= jumlah tenaga kerja keseluruhan diwilayah kecamatan
Ni
= jumlah tenaga kerja diwilayah kabupaten. (sektor)
N
= jumlah tenaga kerja keseluruhan dikabupaten
Indikator
LQ
> 1 = kegiatan disektor tersebut dari jumlah tenaga kerja mampu potensi
export.
LQ
< 1 = kecenderungan sektor tersebut tidak impor dari kabupaten lain karena
mengembangakn hasil.
LQ
= 1 = kesemimbangan antar produk yang dihasilkan dan kebutuhan disektor
tersebut.
9.
Analisis partisipatif
Untuk
mengetahui kepentingan, kekwahtiran, konflik, potensi, kelemahan, dan implikasi
dari semua kelompok yang ada juga analisis ini adalah analisis swot.
10.
Merekap semua potensi dan masalah (dari
semua kriteria diatas)
langkah
membuat matrik potensi dan masalah untuk memudahkan manganalisis secara
keseluruhan.
11.
Analasis kebijakan
Melakukan
identifiksi kebijakan pembanguan diwilayah perencanaan.
Langkah
membuat matrik untuk menginventarisasi hasil identifikasi kebijakan pembanguan
yang ada.
12.
Menyusun pohon masalah
Dari
rekapan masalah diatas , kemudahan dibuat pohon masalah. Tujuan untuk
mempermudah perencaan/perencana untuk menganalisis perencanaan berupa perumusan
program dan kebijakan.
13.
Matriks pilihan program
Tujuannya
untuk memprioritaskan dari beberapa program terpilih
14.
Alur keterkaitan
Membentuk
alur keterkaitan dari tiap pragrama yang direncanakan agar maksud, hasil kerja,
dan kebijakan sehingga pelaksanaan jelas sesuai tupoksinya.
15.
Matriks rencana kerja logis program
Langkah
menyusun deskripsi tiap program meliputi indikator obyektif, sumber pembuktian,
dan asumsi.
Tujuannya
untuk bahan evaluasi tercapainya pelaksaan program
16.
Perumusan perencanaan
Didalam
penyusunan perumusan perencanaan disusun secara sistematika komitmenb sebagai
berikut
I.
PENDAHULUAN
a. Latar
belakang
b. Maksud
dan tujuan
II.
MASALAH, POTENSI, KEBUTUHAN PEMBANGUNAN
a. Masalah
hambatan pembangunan
b. Potensi
pembangunan
c. Kebutuhan
pembangunan
III.
SKENARIO PEMBANGUNAN
a. Arah
kebijakan (visi misi)
b. Kebijakan
c. Program
d. Periode
program
IV.
PENUTUP
a. Saran
rekomendasi
b. Harapan
B.
Perumusan dari data pohon masalah ( dari data diatas )
1.
Perumusan
Kebijakan dan Program
KEBIJAKAN
|
PROGRAM
|
Peningkatan pangan dan usaha menuju export pangan
|
1. Pengolahan lahan
2. Pengolahan sarana prasarana
3. Intensifikasi usaha tani
|
2.
Matriks
pilhan program
Program kriteria
|
Pengolahan sarana prasarana
|
Pengolahan lahan
|
Intensifikasi usaha tani
|
Keterbatasan sumber daya
Prinsip pembangunan
Pengembangan potensi wilayah
Peningkatan pendapatan
kesinambungan
|
3
5
3
4
4
|
5
5
5
4
5
|
4
3
5
4
4
|
Jumlah
|
19
|
24
|
20
|
Urutan prioritas program berdasarkan jumlah nilai
adalah :
¾
Pengolahan
lahan
¾
Intensifikasi
usaha tani
¾
Pengolahan
sarana prasarana
3.
Alur
keterkaitan Program
a.
Program
Pengolahan Lahan
b.
Program Intensifikasi Usaha Tani
c.
Program
Pengelolaan Sarana Prasarana
.C Kerangka
Kerja Logis
1.
Matriks
Kerangka kerja logis
Program
Pengelolaan lahan
Diskripsi
|
Indikator
Obyektif
|
Sumber
Pembuktian
|
Asumsi
|
Tujuan
Pembangunan SDA
|
Pengembangan
|
Uji
Lapang
|
Bencana
alam tidak terjadi
|
Sasaran
Program
|
Pertambahan
pembangunan
|
Uji
Lapang
|
Sumber
air tetap ada
|
Hasil-hasil
kerja
|
Tindakan
Konservasi
|
Uji
lapang
|
Swadaya
masyarakat tani
|
Kegiatan
untuk mencapai hasil
|
Pendampingan
oleh lembaga penelitian
|
Uji
lapang
|
Masyarakat
sanggup melakukan
|
2.
Matriks
kerangka kerja logis
Intensifikasi
usaha tani
Diskripsi
|
Indikator
Obyektif
|
Sumber
Pembuktian
|
Asumsi
|
Tujuan
Pembangunan SDA
|
Indeks
pendapatan meningkat
|
Meningkatnya
kesejahteraan Peani
|
Adanya
kreatifitas Petani
|
Sasaran
Program
|
Pertambahan
pembangunan untuk teknik usaha tani Tajarwo dan SRI
|
Uji
lapang
|
Lahan
mendukung
|
Hasil-hasil
kerja
|
Ketahanan
Produksi Pangan
|
Uji
lapang
|
Bila
tidak terjadi Alih fungsi lahan
|
Kegiatan
untuk mencapai hasil
|
Penyuluhan,
Pendampingan dan penerapan teknik Tajarwo dan SRI
|
Uji
lapang
|
Peran
Aktif semua pihak
|
3.
Matriks
kerangka kerja logis
Program
Pengelolaan Sarana Prasarana
Diskripsi
|
Indikator
Obyektif
|
Sumber
Pembuktian
|
Asumsi
|
Tujuan
Pembangunan SDA
|
Terpenuhinya
kebutuhan masyarakat
|
Uji
lapang
|
Bila
tidak terjadi kekeringan
|
Sasaran
Program
|
Saluran
irigasi dan PDAM
|
Uji
lapang
|
Debit
air mencukupi
|
Hasil-hasil
kerja
|
Pembangunan
irigasi dan jaringan Pipa PDAM
|
Uji
lapang
|
Tidak
terjadi bencana alam
|
Kegiatan
untuk mencapai hasil
|
Terfasilitasi
sumber dana dan tenaga kerja
|
Uji
lapang
|
Masyarakat
sanggup melakukan sampai pada tingkat swadaya bila diperlukan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar