RESUME
INTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
A. Pengertian IPAL
IPAL adalah suatu perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang memproses / mengolah
cairan sisa proses produksi pabrik, sehingga cairan tersebut layak dibuang ke
lingkungan.
B. Manfaat IPAL
IPAL itu sangat bermanfaat bagi manusia serta
makhluk hidup lainnya, natara lain:
1.
Mengolah
Air Limbah domestik atau industri, agar air
tersebut dapat di gunakan kembali sesuai kebutuhan masing-masing
2.
Agar air
limbah yang akan di alirkan kesungai tidak tercemar
3.
Agar
Biota-biota yang ada di sungai tidak mati
C. Tujuan IPAL
Tujuan IPAL yaitu untuk menyaring dan
membersihkan air yang sudah tercemar dari baik domestik maupun bahan kimia
industri.
D. Proses IPAL
Pada bagian yang satu ini, saya akan menjelaskan
tentang proses air limbah domestik ataupun dari industri,akan diolah menjadi
air bersih. berikut penjelasannya:
1.
Air Limbah
tersebut di alirkan ke tempat instilasi
2. Kemudian, air
limbah tersebur akan melalui 4 tahap proses
3. Pada proses pertama air limbah itu akan di tampung pada tampungan yang berisi
pasir, yang dimana fungsi pasir tersebut, utnuk mengendapakan air
4. yang kedua, air limbah tersebut akan mengalir ke
tampungan yang berisi kerikil, fungsi kerikil sama saja dengan fungsi pasir,
yaitu untuk mengendapkan air tersebut.
5. Pada tahap pada satu ini, air limbah akan
mengalir di tampungan yang berisi banyak enceng gondok.Enceng gondok tersebut
berfungsi sebagai penyerap zat-zat kimia terutama amonia dan fosfat.
6. Setelah zat kimia air limbah tersebut diserap
oleh enceng gondok, maka air tersebut di saring.
7. Dan terakhir air limbah yang sudah bersih akan di
tampung, ke tampungan yang ke empat, dimana tampungan keempat tersebut diisi
oleh ikan, yang fungsinya sebagai indikator. Jika Ikan tersebut mati dalam
jangka waktu tidak lama, berarti air limbah tersebut belum benar-benar bersih..
untuk lebih jelasnya sobat blogger dapat melihat gambar di bawah ini
E.
Unit IPAL
Unit IPAL
dirancang sedemikan rupa agar cara operasinya mudah dan biaya operasionalnya
murah. Unit ini terdiri dari perangkat utama dan perangkat penunjang. Perangkat
utama dalam system pengolahan terdiri dari unit pencampur statis (static
mixer), bak antara, bak koagulasi-flokulasi, saringan multimedia/ kerikil,
pasir, karbon, mangan zeolit (multimedia filter), saringan karbon aktif
(activated carbon filter), dan saringan penukar ion (ion exchange filter).
Perangkat penunjang dalam sistem pengolahan ini dipasang untuk mendukung
operasi treatment yang terdiri dari pompa air baku untuk
intake (raw water pump), pompa dosing (dosing pump),
tangki bahan kimia (chemical tank), pompa filter untuk mempompa air dari
bak koagulasi-flokulasi ke saringan/filter, dan perpipaan serta kelengkapan
lainnya.
Proses
pengolahan diawali dengan memompa air baku dari bak penampungan kemudian
diinjeksi dengan bahan kimia ferrosulfat dan PAC (Poly Allumunium Chloride),
kemudian dicampur melaluistatic mixer supaya bercampur dengan baik.
Kemudian air baku yang teroksidasi dialirkan ke bak koagulasiflokulasi dengan
waktu tinggal sekitar 2 jam. Setelah itu air dari bak dipompa ke saringan
multimedia, saringan karbon aktif dan saringan penukar ion. Hasil air olahan di
masukkan ke bak penampungan untuk digunakan kembali sebagai air pencucian.
F.
Cara Kerja IPAL
1. Pompa Air Baku (Raw
water pump)
Pompa air baku yang digunakan jenis setrifugal dengan
kapasitas maksimum yang dibutuhkan untuk unit pengolahan (daya tarik minimal 9
meter dan daya dorong 40 meter). Air baku yang dipompa berasal dari bak akhir
dari proses pengendapan pada hasil buangan limbah industri pelapisan logam.
2. Pompa Dosing (Dosing
pump)
Merupakan peralatan untuk mengijeksi bahan kimia
(ferrosulfat dan PAC) dengan pengaturan laju alir dan konsentrasi tertentu
untuk mengatur dosis bahan kimia tersebut. Tujuan dari pemberian bahan kimia
ini adalah sebagai oksidator.
3. Pencampur Statik (Static mixer)
Dalam peralatan ini bahan-bahan kimia dicampur sampai
homogen dengan kecepatan pengadukan tertentu untuk menghindari pecah flok.
4. Bak Koagulasi-Flokulasi
Dalam unit ini terjadi pemisahan padatan tersuspensi
yang terkumpul dalam bentuk-bentuk flok dan mengendap, sedangkan air mengalir
overflow menuju proses berikutnya.
5. Pompa Filter
Pompa yang digunakan mirip dengan pompa air baku.
Pompa ini harus dapat melalui saringan multimedia, saringan karbon aktif, dan
saringan penukar ion.
6. Saringan Multimedia
Air dari bak koagulasi-flokulasi dipompa masuk ke unit
penyaringan multimedia dengan tekanan maksimum sekitar 4 Bar. Unit ini
berfungsi menyaring partikel kasar yang berasal dari air olahan. Unit filter
berbentuk silinder dan terbuat dari bahan fiberglas. Unit ini dilengkapi dengan
keran multi purpose (multiport), sehingga untuk proses pencucian balik
dapat dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan hanya memutar keran
tersebut sesuai dengan petunjuknya. Tinggi filter ini mencapai 120 cm dan
berdiameter 30 cm. Media penyaring yang digunakan berupa pasir silika dan
mangan zeolit. Unit filter ini juga didisain secara khusus, sehingga memudahkan
dalam hal pengoperasiannya dan pemeliharaannya. Dengan menggunakan unit
ini, maka kadar besi dan mangan, serta beberapa logam-logam lain yang masih
terlarut dalam air dapat dikurangi sampai sesuai dengan kandungan yang
diperbolehkan untuk air minum.
7. Saringan Karbon Aktif
Unit ini khusus digunakan untuk penghilang bau, warna,
logam berat dan pengotor-pengotor organik lainnya. Ukuran dan bentuk unit ini
sama dengan unit penyaring lainnya. Media penyaring yang digunakan adalah
karbon aktif granular atau butiran dengan ukuran 1 – 2,5 mm atau resin
sintetis, serta menggunakan juga media pendukung berupa pasir silika pada
bagian dasar.
8. Saringan Penukar Ion
Pada proses pertukaran ion, kalsium dan magnesium
ditukardengan sodium. Pertukaran ini berlangsung dengan cara melewatkan air
sadah ke dalam unggun butiran yang terbuat dari bahan yang mempunyai kemampuan
menukarkan ion. Bahan penukar ion pada awalnya menggunakan bahan yang berasal
dari alam yaitu greensand yang biasa disebut zeolit, Agar lebih efektif Bahan
greensand diproses terlebih dahulu. Disamping itu digunakan zeolit sintetis
yang terbuat dari sulphonated coals dan condentation polymer. Pada saat ini
bahan-bahan tersebut sudah diganti dengan bahan yang lebih efektif yang disebut
resin penukar ion. Resin penukar ion umumnya terbuat dari partikel cross-linked
polystyrene. Apabila resin telah jenuh maka resin tersebut perlu diregenerasi.
Proses regenerasi dilakukan dengan cara melewatkan larutan garam dapur pekat ke
dalam unggun resin yang telah jenuh. Pada proses regenerasi terjadi reaksi
sebaliknya yaitu kalsium dan magnesium dilepaskan dari resin, digantikan dengan
sodium dari larutan garam.
9. Sistem Jaringan Perpipaan
Sistem jaringan perpipaan terdiri dari empat bagian,
yaitu jaringan inlet (air masuk), jaringan outlet (air hasil olahan), jaringan
bahan kimia dari pompa dosing dan jaringan pipa pembuangan air pencucian.
Sistem jaringan ini dilengkapi dengan keran-keran sesuai dengan ukuran
perpipaan. Diameter yang dipakai sebagian besar adalah 1” dan pembuangan dari
bak koagulasi-flokulasi sebesar 2“. Bahan pipa PVC tahan tekan, seperti rucika.
Sedangkan keran (ball valve) yang dipakai adalah keran tahan
karat terbuat dari plastik.
10. Tangki Bahan-Bahan Kimia
Tangki bahan kimia terdiri dari 2 buah tangki
fiberglas dengan volume masing-masing 30 liter. Bahan-bahan kimia adalah
ferrosulfat dan PAC. Bahan kimia berfungsi sebagai oksidator.
G.
IPAL Skala Rumah Tangga
Cara yang lebih
efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan sistem
pengolahan air limbah (SPAL). Caranya gampang; bahan yang dibutuhkan adalah
bahan yang murah meriah sehingga rasanya tak sulit diterapkan di rumah
Anda. Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan
tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah
yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan
ruang untuk menangkap pasir.Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak
pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat
arang dan batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada
dalamgreywater.
Cara kerja
ipal skala rumah tangga, air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang
penangkap sampah yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya.
Sampah akan tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika
air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan
lapisan minyak karena berat jenisnya lebih ringan akan mengambang di ruang
penangkap lemak.
Air yang
telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada di
tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehingga
air akan keluar dari bagian bawah. Sebelum air menuju ke saluran pembuangan,
air akan melewati penyaring berupa batu koral dan batok kelapa.
Beberapa
kompleks perumahan seperti Lippo Karawaci dan hampir semua apartemen telah
memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan
modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk
menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. Di Singapura dan
negara-negara maju, greywaterbahkan diolah lagi menjadi air minum.
Berdasarkan
pemaparan tersebut maka sistem pengolahan limbah (SPAL) yang menghasilkan
greywater seperti ini akan sangat bagus ubtuk diterapkan di lingkungan
perumahan dosen Universitas Haluoleo karena selain biayanya yang murah dan
bahan yang digunakan mudah didapatkan, juga air hasil olahannya ramah
lingkungan bahkan dapat digunakan kembali atau diolah lebih lanjut menjadi air
minum.
a.
Dampak dari IPAL Rumah Tangga yaitu terjadi pencemaran
air
b.
Cara Mengatasi Pencemaran IPAL Rumah Tangga
Salah satu
alternative untuk mengatasi masalah pencemaran oleh air limbah rumah tangga
adalah dengan cara mengolah air limbah rumah tangga tersebut secara individual
(on site treatment) sebelum di buang ke saluran umum. “Prses Pengolahan Air
Limbah dengan system Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob”.
Air limbah
rumah tangga di alirkan melalui saringan kasar (bar screen) untuk menyaring
sampah berukuran besar seperti daun, kertas, plastic dan lain-lain. Stelah
melaui screen air limbah di alirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan
partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan,
juga berfungsi sebagai bak pengontrol aliran, bak pengurai senyawa organic yang
berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
Air limpasan
dari bak pengendap awal dialirkan ke bak kontaktor bak anaerob (dapat dipasang
lebih dari satu sesuai dengan kualitas dari jumlah air baku yang akan di olah)
yang diisi dengan media dari bahan plastik atau kerikil/batu split dengan arah
aliran dari atas ke bawah dan bawah ke atas.
Efesiensi
penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni
penyaringan dengan sistem aliran dari bawah keatas akan mengurangi kecepatan
partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran
ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter anaerb-aerob
ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta
sedikit membutuhkan energi. Proses ini cocok digunakan untuk mengolah air
limbah rumah tangga dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.
DAFTAR PUSTAKA
BAPEDAL.
2001. ” Program Kali Bersih (PROKASIH)”. Yogyakarta.
Dinas
Pekerjaan Umum DIY. 2002. “ Brosur IPAL Sewon Bantul ” .
Yogyakarta.
Hakim, L.,
2000. ” Evaluasi Pengelolaan IPAL Sewon Bantul ”.
Tugas Hukum
Lingkungan.
UGM. Yogyakarta.
Rao, A.V.,
and Bhole, A.G., 2001. ” A Low-Cost Technology for The Treatment
of
Wastewater ” Water Research Journal, pp. 38.
Rosyida, A.,
2000. ” Keunggulan Pengolahan Biologi Secara Trickling Filter
pada Limbah
Cair Tekstil
”. Prosiding
Seminar Nasional Peranan Teknologi dalam Pembangunan
Lingkungan Dan Pengelolaan Sumber
Daya Alam Yang Berk-e lanjutan. BPPT. Jakarta.
Sugiarto.
1987. ” Dasar – Dasar Pengolahan Air Limbah”. Universitas
Indonesia Press. Jakarta.
Tjokrokusumo.
1995. ” Enjinering Lingkungan ”. Sekolah Tinggi Teknik
Lingkungan. Yogyakarta.
YUIMS. 1999.
” Inventarisasi dan Evaluasi Kinerja Ase-tAset Prasarana di Aglomerasi
Perkotaan Yogyakarta ”. Yogyakarta Urban Infrastructure Management
Supoport.
informasi sangat membantu
BalasHapus